Saturday, June 26, 2010

KEWAJIBAN DALAM MENUNTUT ILMU (1)

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ (1) خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنۡ عَلَقٍ (2) ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ (3) ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ (4) عَلَّمَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ (5

bacalah (Wahai Muhammad) Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan (sekalian makhluk) [1] ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku [2] Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, [3] Yang mengajar manusia melalui Pena dan tulisan,[4] ia mengajarkan manusia apa Yang tidak diketahuinya [5] {Al Alaq 96 : 1-5}

Ayat yang pertama sehingga ayat ke lima dalam surah Al Alaq (Segumpal Darah) merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad s.a.w melalui perantaraan iaitu malaikat jibril semasa nabi mengasingkan diri daripada masyarakat di dalam Gua Hira untuk beribadah kepada ALLAH s.w.t.

Keluhuran Manusia Dan Kemuliaannya Adalah Ilmu

1-Tafsir Ibnu Katsir :

Di dalam ayat-ayat tersebut juga termuat peringatan mengenai permulaan penciptaan manusia dari segumpal darah. Dan bahawasanya diantara kemurahan ALLAH s.w.t adalah DIA mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya. Dengan demikian, DIA telah memuliakannya dengan ilmu. Dan itulah hal yang menjadikan bapa umat ini, Adam a.s mempunyai kelebihan atas malaikat. Terkadang, ilmu berada di dalam akal fikiran dan terkadang juga berada dalam lisan. Juga terkadang berada dalam tulisan. Secara akal, lisan dan tulisan mengharuskan perolehan ilmu dan tidak sebaliknya.”

“Didalam atsar di sebutkan : ‘Ikatlah ilmu itu dengan tulisan.’[HR. Al-Khatib Al-Baghdadi dalam taqyidul Ilmi dan Ibnu Abdil Bar dalam Jami’ bayanil ‘Ilmi no.396 dari anas Bin Malik r.a dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam footnote Kitabul ‘ilmi kary Ibnu Abi Khaitsamah no 55]

Selain itu, di dalam atsar juga disebutkan :’Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, maka ALLAH akan mewariskan kepadanya apa yang tidak diketahuinya sebelumnya’.”[RJ1, m/s 311]

2-Rasulullah s.a.w bersabda :

“Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, niscaya dengan hal itu Allah akan menjadikannya berada pada jalan syurga. Sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena ridha kepada penuntut ilmu dan semua yang ada di langit dan di bumi akan memintakanampunan bagi penuntut ilmu, hingga ikan-ikan di dalam air. Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang beribadah, seperti keutamaan bulan dibandingkan dengan seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka bererti dia telah mengambil bagian (keberuntungan) yang amat besar.”[Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah](RJ1, Jilid 7,m/s 419)

BERSAMBUNG KEWAJIBAN DALAM MENUNTUT ILMU (2)

Rujukan :

Rj1- Tafsir Ibnu Katsir Jilid 7, 10, Peneliti: DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Pustaka Imam asy-Syafi’I.

Penyusun : Mohd Jusharil Bin Juang

Email : Jawzril84@gmail.com

YM : jawzril84@yahoo.com

No comments:

Post a Comment